Satwa endemik komodo (Varanus komodoensis) terlihat di Pulau Komodo, Taman Nasional Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Taman Nasional Komodo menjadi salah satu dari 28 finalis New 7 Wonders of Nature.
Posisi Komodo (Varanus komodoensis), penghuni Taman Nasional Komodo di ujung barat Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) semakin kuat dalam persaingan memperebutkan salah satu dari tujuh keajaiban dunia baru. "Posisi Komodo sekarang sangat kuat, bahkan pekan lalu sempat berada pada posisi pertama," kata Kepala Bidang Promosi Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi NTT, Ulbadus Gogi di Kupang, Ia mengatakan hal ini ketika ditanya posisi terakhir Komodo, biawak raksasa penghuni Taman Nasional Komodo itu dalam memperebutkan posisi sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia baru atau New 7 Wonders of Nature.
Gogi mengatakan sejak diumumkan 21 Juli 2009 bahwa Komodo masuk sebagai salah satu finalis dari 28 finalis yang berhak melanjutkan ke tahap final setelah menyisihkan kurang lebih 440 nominasi dari 220 negara, pemerintah terus melakukan sosialisasi untuk meminta dukungan.
Permintaan dukungan ini tidak hanya kepada rakyat NTT, tetapi juga kepada seluruh masyarakat
Indonesia, karena masuknya binatang purba dalam tujuh keajaiban dunia tidak hanya memberi dampak bagi masyarakat di provinsi kepulauan itu, tetapi untuk Indonesia secara keseluruhan.
Posisi Komodo sekarang sangat kuat,
bahkan pekan lalu sempat berada
pada posisi pertama.
-- Ulbadus Gogi
Permintaan dukungan ini tidak hanya kepada rakyat NTT, tetapi juga kepada seluruh masyarakat
Indonesia, karena masuknya binatang purba dalam tujuh keajaiban dunia tidak hanya memberi dampak bagi masyarakat di provinsi kepulauan itu, tetapi untuk Indonesia secara keseluruhan.
"Kita memang gencar (promosi). Sejak 2009 lalu Gubernur NTT Frans Lebu Raya menugaskan kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan NTT keliling ke sejumlah provinsi di Tanah Air untuk memberikan penjelasan mengenai pososi Komodo sekaligus meminta dukungan dan saat ini dukungan terus mengalir," katanya.
Pada Juni 2010, posisi Komodo sempat terancam karena berada pada posisi ke-14 tetapi berkat perjuangan dan dukungan semua pihak, saat ini posisi Komodo sangat kuat. "Sekarang ini posisi Komodo naik turun. Terkadang di posisi satu, turun dua dan sampai batas tiga. Dalam satu bulan terakhir ini tidak pernah beranjak dari posisi tiga," katanya.
Gogi berharap, seluruh rakyat di negeri ini terus memberikan dukungan agar Komodo bisa terpilih dan menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia baru. "Kita masih memiliki cukup waktu, tetapi dukungan tidak bisa hanya dari masyarakat NTT. Seluruh masyarakat Indonesia harus memberikan dukungan penuh," katanya.
Berdasarkan situs resmi tujuh keajaiban dunia, ada 28 finalis. Selain komodo, antara lain, yaitu Galapagos, Amazon, Angel Falls, Maladewa, Jeju Island, sungai bawah tanah Puerto Princesa, Laut Mati, Grand Canyon, dan Kilimanjaro.
Komodo masuk kategori hewan langka dan endemik Flores. Komodo sudah menjadi milik warga ASEAN. Jika Komodo masuk kategori salah satu dari tujuh keajaiban dunia, Indonesia dan ASEAN akan diuntungkan.